aku tak pernah surut
ada kau disisiku
wanitaku
bidadariku
tak butuh ku mentari
tak perlu lagi aku rembulan
cukuplah engkau,
duhai wanitaku
bintang kejora yang tak pernah padam
bersinar abadi tak pernah tenggelam
ya, benar.
engkaulah, istriku
matahari yang tak pernah terbenam
saatkereta tertahan menjelang jatinegara. hingga perjalananku dari rumah setengah enam, nyampe kantor jam setengah sembilan. kalau banyak bergantung pada manusia (ngarepin banget kereta tepat waktu), siap-siap aja sering kecewa. tapi, kalau setiap perjalananmu hanya dengan niatan ibadah mencari ridho-nya. insya allah, hati bahagia selalu. dan, aku senang aja rasanya, bisa mencoret-coret kertas hingga jadi tulisan (puisi diatas) seperti itu. sedikit tips buatku pagi ini, "buat orang terkasihmu bangga dan merasa kamu ingat setiap waktu. maka, tiada pantas lagi kamu peroleh kecuali belai kasih dan rasa hormat imbas dari itu."
ayo, kamu bisa kan?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspuisinya bikin aku jadi pengen punya istri. tips-nya bikin aku tahu cara haragi orang terkasih. hehehe. matur nuhun. sip!
BalasHapusayo kang. buruan, nyari. manusia diciptakan berpasang-pasang. jadi, kalau masih senang sendiri, artinya masih setengah jiwa loh. belum utuh.
BalasHapussemoga lekas dapet dah...