Dan, akhirnya edaran terakhir. Pas hari minggu (05/04) terakhir masa kampanye aku bikin edaran ini. Sayang saja, hanya nyangkut di ketua RW dan tak sempat diedarin ke warga. Tapi, buat kenang-kenangan aja. Tulisan ini masuk blog juga.
Yuk SMS! Yuuuk SAS
Danau telaga sakinah rata dengan pasir. Seorang muda dengan penuh semangat, walau peluh menetes sepanjang tanah, terus saja bolak-balik memikul sekarung pasir. “Danau ini harus segera penuh dengan pasir-pasir. Pembenahan lingkungan harus segera terjadi”, katanya dalam hati.
Dari aparat setempat, katanya tempat itu hendak dirapikan dan dijadikan arena rekreasi. Taman perumahan. Agar lebih tertata dengan tidak mengurangi fungsinya sebagai resapan dan tampungan air.
Banyak orang hanya melihat. Ada yangmencibir, ada pula yang diam. Masa bodo. Tidak sedikit juga yang mendukung memberikan semangat. Paling banyak adalah hanya bicara memberikan pengarahan bagaimana cara lebih baik.
Pemuda itu tetap dengan apa yang dilakukannya. Ditengah orang yang tidak banyak berbuat, ia terus saja bekerja. “Saya niatkan ibadah, tentang hasil, kapan, dan, bagaimana jadinya, biar menjadi urusan Tuhan saja” katanya.
Narasi diatas hanya fiktif belaka.
Hendak saya sampaikan disini ialah; seandainya seluruh komponen masyarakat sekitar turut andil, bersama-sama menggenggam pasir, melempar ke danau itu. Niscaya, peluh dan kepayahan tidak begitu terasa. Sejuta orang memikul kerja bersama-sama, hasilnya lebih cepat merubah keadaan ketimbang hanya satu orang. Walaupun satu orang itu menggunakan seluruh potensi miliknya.
Membenahi lingkungan tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses secara berkesinambungan. Butuh pemimpin berdiri didepan. Sangat bergantung masyarakat yangmendukung dibarisan belakang.
Kalau disuatu tempat sering terjadi tindak pencurian, misalnya. Si pencuri tidak sepenuhnya salah. Si tercuri tidak sepenuhnya menjadi korban. Lingkungan sosial juga harus diperhatikan. Begitu pula, si kekurangan (miskin) tidak selalu malas, si kelebihan (kaya) bukan berarti tak peduli. System birokrasi pemerintahan dan tatanan masyarakat wajib dipertanyakan.
Yuk, SMS - Saatnya Mengukir Sejarah!
Yuk, SAS - dukung Saipul Anwar Sadat.
Baik itu dimulai dari rumah. Blok A adalah rumah kita.
Mari kita benahi bersama.
Pilih wakil terdekat dengan rumah kita. Kalau kita ingat dengan seseorang, tentulah orang itu juga ingat kepada kita.
Ingat, kamis 9 April 2009, kesampingkan sejenak urusan pribadi anda! Datanglah ke TPS, gunakan hak pilih anda.
JANGAN golput! Karena dapat mempengaruhi mental “siapapun” yang duduk di dewan nantinya. Sisi manusiawi “semangat berjuang” bisa saja drop. Lemah. Merasa lebih banyak yang tidak butuh pada pemimpin. Berarti, anda –yang mungkin berpikiran tidak ikut pemilu- turut andil dalam menbangun bobroknya mental bangsa ini.
Jika saya dipercaya orang lain, maka saya akan mempertahankan kepercayaan itu. Begitu pula anda, bukan?
Yuk SMS!, Yuuuk SAS.
Salam,
simpatisan untuk kemajuan blok-A
he..he… narsis abis gue. Iya kan?
Yang penting kan hasilnya. 80% warga (dari total daftar pemilih tetap) hadir dan milih. yang tadinya (mayoritas) ngotot golput dan gak mau dateng.
20% (yang gak datang) itupun, kebanyakan orangnya udah gak ada ditempat. Ya pindah lah. Ya pergi lah. Ya meninggal lah.
Dan dari 80% itu, 75% suara masuk ke sang tokoh. Manteb ya? Jangan ditiru loh, kampanye seperti ini. Tapi, buat pemilihan presiden kelak. Boleh lah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar