Senin, 13 April 2009

Wanita Oh Wanita(1)

"Ih! Bapak-bapak doyan nonton gosip artis" kata isteri. "Mending klo dapet duit".

Minggu pagi itu, emang aku lagi santai. sambil setrika pakaian, pencet remote tv. eh, dapet si Dewi Sandra di gugat cerai sama Glen Fredly. ada juga Surya Saputra diembel-embelin terlibat. "wah, asyik nih" batinku.

"Kawin cerai enak kali ya! bisa dapet hadiah berkali-kali tuh. Coba aja sekali kawin, ada temen kasih kulkas buat kado. kawin kedua, mobil. kawin ketiga, rumah. Wah, bisa kaya tak usah nabung dulu tuch. Nyobain cerai yuk neng. Bo'ongan aja. Tar rujuk lagi. Trus, bikin undangan lagi, trus...." belum kelar aku nyerocos udah ditimpuk wortel sama isteri.

"Itu gosokan, awas! kebakar ganti loh. yang niat apa, klo bantuin" timpal istri. Walaupun sewot, tapi, wajahnya agak malu-malu juga tuch aku ledekin gitu.

pengantar doang tuch, kejadian diatas. sungguh-sungguh terjadi, tapi, ya, emang udah biasa becanda.

Nasehat Umamah binti Harits kepada putrinya (Ummu Ilyas binti Auf) tatkala menikah. “Kalau hanya harta dan kekayaan yang dicari seorang wanita. Ia tak akan mencari laki-laki untuk menjadi suaminya. Telah cukuplah harta kedua orang tua baginya”. Lantas berikut ini penuturan (nasehat) itu.

Perhatikan dengan segenap nurani. Pahami dengan hati. niscaya tidak ada lagi wanita yang lebih bahagia melebihi apa yang akan engkau rasakan.

Pertama dan kedua;
Hendaklah engkau (wahai putriku) patuhi suamimu dengan segala ketulusan dan perhatikan perintah itu penuh ketaatan. Hanya dengan seperti itu engkau mendapati pengabdianmu penuh kesahajaan yang akan membawa ketenteraman.

Ketiga dan keempat;
Pelihara bagian tubuhmu yang menjadi tujuan hidung dan mata suamimu. Jangan biarkan seorang lelaki (yang telah menjadi pilihanmu) melihat yang tidak ia senangi atau mencium bau yang tidak wangi pada tubuhmu. Senantiasa manjakanlah kedua indera (suami) itu dengan segenap kehormatanmu.

Kelima dan keenam;
Perhatikan waktu tidur dan waktu makan suamimu. Karena jika lapar sampai melanda, ia akan menjadi garang. Sementara rasa kantuk akibat dari kurang tidurnya, ia akan menjadi mudah marah.

Ketujuh dan kedelapan;
Jaga harta. Pelihara kehormatan diri dan keluarga. Atur rumah tangga dan rawat anak-anak dengan penuh perhatian. Karena itu-lah surga bagi suamimu.

Kesembilan dan kesepuluh;
Jangan tentang perintah. Jangan sebar aib atau rahasianya. Kecuali engkau hanya akan membuat dadanya bergolak penuh murka. Karena itu berarti, engkau wahai anakku, tidak dapat menjaga kehormatan keluarga.

Berikutnya adalah; jangan nampakkan keceriaan jika ia sedih. Jangan sedih jiga ia sedang berbunga-bunga.

Hmmm, aku ingin menuliskan ini, secara mendadak. Alias spontan gitu. Sesaat setelah mengunjungi blog Regisha. Postingan milad ke-21 katanya. Aku ingat bener sama angka ini, karena, di angka inilah aku dulu married. Bukan doyan, apalagi kecelakaan loh. Tapi, emang udah pengin. Udah gitu, pas ketemu cewek, ditanya. Eh, mau! Ya, jadi dah.

Dan, selayaknya seorang wanita, impian terbesar tentulah menjadi ibu dari beberapa anak yang lucu. Tentu saja dibarengi dengan pengabdian tulus teruntuk suami tercinta (kelak) yang lembut dan penyayang. Seperti Sal ini-lah kira-kiranya mah (ups, jangan protes!).

Kalau pas yang bersangkutan baca, jangan ketawa dulu ya. Apalagi mencibir. Amin-kan saja. Bagaimanapun juga ini adalah do’a (versi lain dari semoga panjang umur, enteng jodoh, bahagia selalu) meskipun secara tidak langsung. Juga, jika ada seseorang yang kebetulan baca. Mending amin-kan juga aja dah he.he..he.. (loh, koq maksa). Siapa tahu, begitu kelar baca postingan ini, pintu rumah diketuk. Klo cowok didatengin bidadari jelmaan puteri salju. Klo cewek didatengi kodok yang dikepalanya tertancap paku. Trus, minta dicabutin tuch. Jadi dah pangeran tampan.

Berikutnya lagi, jadi ingat sebuah hadits (langsung buka buku kecil tempat aku corat-coret nih), “maukah engkau, aku (Muhammad) beri tahu tentang sebaik baik harta simpanan? Yaitu istri sholehah”.

Dalam hadits lain, disempurnakan isinya dengan “(yaitu) istri yang menyenangkan jika suaminya melihatnya. Yang taat jika suami memerintahnya dan yang tidak membantahnya. Dan menjaga diri kala suami meninggalkannya”.

Kewajiban suami memang mendidik istri. kalau cuma mau yang udah jadi (udah ready to use hasil didikan mertua) setiap orang tentu juga mau. Masalahnya, hanya wanita baik-baik saja yang akan dimiliki oleh lelaki baik-baik. Begitu juga sebaliknya.

Sementara diri amburadul, eh, penginya dapet yang serba sempurna. Berjuang bersama-sama tentunya lebih indah. Karena, untuk bisa “digituin” sama wanita, harus terlebih dulu bisa menyenangkan. Membahagiakan. Mesti imbal balik. Jadi, mending untuk para jomblo, sama-sama saling nyiapin diri dah.

Samain dulu, orientasi hidup dan sudut pandang mana mesti dipakai. Dan, ini kewajiban lelaki sebagai pemimpin. Mesti bisa ngasih contoh dulu. Ini juga, untuk nasehatin diriku sendiri. Sekedar ngingetin aja, bahwa, tidak ada didunia ini yang serba gratis. Budaya take and give udah lewat. Yang ada adalah ‘give and take’. Memberi dulu baru (mudah-mudahan) menerima. Kasih perhatian dulu, baru akan mendapatkan pengabdian.

Hebat bener nih, aku klo udah nasehatin diri sendiri. Coba Dewi Sandra sama Glen Fredly baca postingan di blog gue ini. Dijamin nyesel dah cerai segala. Si goyang gergaji Dewi Persik juga tuch. Apalagi si jenggot Ahmad Dani (Dewa) Prasetyo.

Yah, namanya juga lagi pengin belajar bener. Suka-suka gue lah. Mau nulis apa kek. Pengisi jam istirahat siang. He..he..he….

3 komentar:

  1. Yang pasti, yang paling diuntungkan oleh kawin-cerai itu KUA. Soalnya orang mau kawin kan harus bayar pungutan buat KUA. Bayangin kalo orang yang sama kawin empat kali, berapa yang mesti dibayarin ke KUA? Belum lagi kalo ada 10 orang aja yang doyan bolak-balik kawin, pasti KUA untung besar dengan jumlah pungutan yang diraihnya..

    BalasHapus
  2. betul juga tuch. bisa dapet amplop bolak-balik malah.

    klo gitu, kua bikin fatwa aja (numpang licensed dari mui) "bagi yang kawin lebih dari sekali dapet bonus indomie seratus karton". lumayan, dijamin pabrik mie gak bakalan goyang ama krisis global dah...

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus