Selasa, 07 April 2009

pintar menulis dengan tahajjud

buku yang mau aku tulis nih. meskipun baru judul doang. dan juga doa doang. yang penting sudah diawalin. he..he..he... yang penting udah niat, soal realisasi tinggal nunggu waktu aja kan? (duh, menghibur diri. abis tak ada yang ngibur sih)

Ya Allah, hari ini, selasa 07-04-2009 jam 03:00 dini hari. Selesai sholat taubat 2 rokaat berawal dari seperempat jam lalu. Hamba menuliskan munajad ini kepada Engkau ya Allah.

Engkau Maha Mendengar. Engkau lebih paham akan apa yang menjadi rintihan di hatiku. Namun, kucoba mengabadikannya lewat goresan pena ini. Kalau aku kangen, tinggal baca lagi. Maksudnya juga, biar do’aku tuch konsisten gitu ya Allah.

Ya Allah, aku pengin banget berkiprah dalam dunia tulis menulis. Tapi, rasanya koq berat, sulit, untuk memulainya. Aku mau banget menuliskan karya-karya yang dapat membangkitkan gairah orang (sesama hamba-Mu) untuk segera bangkit dan sadar dari khilaf. Terutama aku sendiri, yang merasakan begitu dungu dan terhina dihadapan-Mu akibat dari kotornya hatiku ini.

Wahai Tuhan seru sekalian alam. Engkaulah Penguasa dan raja di raja jagad alam semesta ini. Engkaulah pembimbingku. Engkaulah suakaku. Engkaulah penolongku. Wahai Tuhannya Muhammad, nabi akhir zaman yang (tadinya) ummi itu. Wahai Tuhannya Sulaiman, nabi yang berpengetahuan tinggi itu. Engkaulah Pemilik segala ilmu. Engkaulah Maha Mengetahui hal yang ghaib dan yang nyata. Engkaulah Tuhan yang mengajarkan dengan perantaraan kalam dan pena. Sungguh, tiada puji terpanjat kecuali hanya untuk-Mu.

Ya Allah, banyak diantara manusia yang sukses dan mahir mengotak-atik bahasa manusia, menuliskannya menjadi rangkaian bacaan. Sungguh, cerita-cerita mereka banyak digemari dan dapat menjaring pengikut banyak banget. Tentunya mereka telah berusaha sungguh-sungguh. Dan, Engkau Maha Pengasih. Maha Pemurah.

Ya Allah, Engkau memiliki bahasa komunikasi dengan segala makhluk. Ajari hamba ya Allah. Bimbing hamba ya Allah. Awasi dan tuntun hamba dalam menggoreskan pena ini. Berikan jalan kemudahan bagi hamba agar meluruskan niat mulai dari detik ini juga bahwa, hamba menulis (dan berkeinginan menulis) adalah untuk sarana amar ma’ruf nahi munkar.

Hamba mau melanggengkan, menggali kembali kembali, karakter-karakter para sahabat nabi, pejuang-pejuang islam dan para mujahid yang telah bersungguh-sungguh dibidangnya. Aku mau, mengabadikan mereka dalam cerita. Yang, meskipun fiktif dan rekaan belaka, tapi,justru mengena di hati pembaca dan mudah dicerna.

Hingga, akhirnya secara konsisten dan kontinyu dan secara halus meresap ke dalam sanubari mereka. Hamba mau, tulisan aku nanti berupa novel, berwajah lebih islami. Ringan dan enak dibaca. Membangkitkan semangat beribadah kepada-Mu. Mengajarkan taubat atas dosa-dosa masa lalu. Mengajak orang-orang untuk membentengi diri dari segala perbuatan khilaf hasil dari bisikan syetan, musuh nyata setiap manusia. Mudah dihayati dan akhirnya diresapi untuk kemudian menjadi perenungan bagi mereka yang mebacanya. Yang membaca tergerak untuk menularkannya.

Ya Fattahau, duhai dzat yang Maha Pembuka. Engkau Maha Pemurah dan Maha Berilmu. Teteskan ilmu-Mu kepada hambamu yang fana dan fakir akan pengetahuan ini. Teteskan pemahaman-Mu kepada hamba ya Allah. Duhai dzat yang Maha Lembut, bisikkan dengan penuh kelembutan disanubariku ini, sehingga Engkau menjadi memudahkanku dalam merangkai cerita.

Duhai dzat yang Maha Suci, sucikan hati hamba ya Allah, jernihkan jiwa hamba ya Allah, agar mudah menerima pesan-pesan dari jawaban yang Enkau kirimkan untukku. Untuk munajadku ini. Amin.

Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’mannasir. Laa haula wa laa quwwata illabillah.

Ya Allah. Engkau yang memudahkan dalam aku mewujudkan segala impian, keinginan dan hasratku. Namun, dosa-dosa ku telah begitu banyak sehingga menghambat dan menutupi jalan kemudahan itu. Memberati gerakan tangan dan perkataan dari sanubariku. Menjaring setiap kata yang hendak kurangkai menjadi kalimat untuk kemudian menjadi beku. Ampuni hamba-Mu ini ya Allah. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat setiap hamba-Mu yang sungguh-sungguh.

Ya Allah. Engkau Maha Tahu atas apa yang aku inginkan. Atas apa yang terbaik buatku. Semua aku pasrahkan hanya kepada-Mu ya Allah. Apapun dan bagaimanpun ketentuan dan kehendak-Mu. Ajari dan bimbing selalu hamba ya Allah, agar ridho atas segala apa yang Engkau timpakan kepada-Ku. Amin. Amin. Amin, ya Robbal Alamin.

Mungkin aku dikira manusia paling aneh. Minta pintar menulis koq lewat sholat tahajud. Biarin aja. Ini kan langkah nyata juga. Datengin Allah dulu. Baru, setelah itu latihan nulis. Biar berkah gitu.

Kalau sukses, biar orientasinya bukan hanya dunia. Akherat juga. Bukan hanya materi, tapi, jauh lebih mulia ketimbang dunia dan seisinya.

Aku yakin, dengan niat ibadah. Engkau Allah, Tuhanku. Penolongku. suakaku. Pembimbingku. Insya Allah lebih gampang mengirimkan pesan yang sedemikian rupa sehingga dapat kucerna. Kemudian kutuliskan menjadi rangkain tulisan berisi pesan dalam bahasa manusia. Bahasa para hamba-Nya.

Hmmm, sudah setengah jam nih coret-coret do’a. aneh lagi ya. Do’a koq ditulis. Kan dibaca orang jadinya. Biarin aja lagi. Kalau anda yang ikut baca ini, jadinya ikut ndo’ain juga. Paling tidak, anda juga ikut berdo’a buat diri sendiri. Gitu. Sekarang, 03:30 nih, tadi kan baru sholat taubat. Mesti dibersihin dulu kotoran-kotoran yang nyumbat hati. biar enteng segala langkah. Biar rontok rantai belenggu dari dosa-dosa itu. Amin.

Baru, setelah itu dirangkai degan tahajjud sebelas rokaat. Ini nih, buat najemin penglihatan hati. pendengaran hati. kata hati. biar nanti (nanti melulu, kapan sekarang(mulai)nya?) tulisannya juga jika dibaca orang, sampai ke hati juga.

He..he..he… aneh juga ya. Katanya menulis itu sulit bin susah setengah mati. Lha ini, apa kalau bukan tulisan. Do’a juga kalau ditulis kan artinya tulisan. Wah, seneng juga nih. horeeee, Sal udah bisa nulis. Nulis doa. Gak pa-pa. ini kan awal doang. Artikel. Cerpen. Novel. Gampang itu mah. Tar. Nyusul.

6 komentar:

  1. Sampeyan dah ngintip hakekat nulis tu ... satu syarat jangan sampai diabaiL Lakukan. Tulis, tulis, dan terus tulis. Pasti jadi tulisan. Allah bersama para penulis he he

    BalasHapus
  2. subhanallah. pagi ini begitu cerah. bukan cuaca. hati saya maksudnya. pendekar kepenulisan mengunjungi blog saya dan ngasih motivasi.

    buat menthe carlo, salam kenal. terimakasih sudah menorehkan jejak.

    buat pak ersis, terimakasih bukunya. buku gratis (menulis dengan gembira) memang membetot perhatian saya untuk tidak menunggu lebih lama lagi. untuk bergembira tentunya. ya, menulis itu.

    BalasHapus
  3. ku akui bener juga ya, salah satu motivator kita menulis di blog khususnya adalah mereka yang menorehkan jejak. setiap kali membaca ulang blog kita pasti yang ditunggu tunggu adalah komentar dari sobat blog...
    dari situ pasti kita jadi semangat buat menulis lagi

    BalasHapus
  4. yoi mas imam. secara, naluri kemanusiaan, setiap orang butuh dihargai. dengan adanya jejak, membuktikan bahwa tulisan kita ada yang baca. itu udah cukup buat motivasi tersendiri.

    yuk, rame-rame ninggalin jejak. meski cuma kata "i read it".

    BalasHapus