kemudian, ini jawabanku. sengaja aku reply ke "millist bayangan" di lingkungan kantor. kenapa millist bayangan? maksudnya, aku kirim juga ke banyak temen, tetapi secara bcc alias mode tersembunyi. seakan-akan hanya dual-comunication (duh, bahasanya pas ga sih.)
wa'alaikum salam.
allahu akbar. hanya allah yang maha besar. terimakasih telah berbagi 'pengalaman ritual' ini. semoga, ini menggerakkan hati rekan semua. tujuan saya sampaikan di millist ini adalah 'insya allah' pembelajaran bersama. soal nama, apa dan siapa, saya tak perlu lah dipublikasikan. prinsipnya:lillah, fillah, billah. soal hati dan jiwa hanya allah yang maha tahu.
pagi-pagi, begitu buka email dan ketemu tulisan ini. bertasbih saya.
hal seperti ini, saya juga pernah mengalami. beberapa kali malah. dulu, ketika sedang mabit (malam binaan iman dan taqwa) ditengah lapang. saat itu bersama rekan-rekan remaja muhammadiyah se-kabupaten bantul (yogyakarta) sedang kemah dakwah di lapangan sma muhammadiyah 1 bantul. tenarnya sih sma muhiba. tapi, untuk rekan diluar jawa tentu tak paham lah sama sma itu. saat itu aku masih sma kl-2. ditengah lapang. sendiri. modal lilin tiga buah. alquran aku baca. sebelumnya sholat dulu dua rokaat. waktu itu tak tahu aku sholat apaan namanya.
sekira jam 2 dini hari, nangis sesenggukan. tanpa tahu apa sebabnya. hanya saja. penalaran jiwa saat itu belum begitu dewasa, jadi, habis itu ya udah. bengal lagi. sekilas info juga. semenjak melahirkan saya, ibuku sering bangun malam -tahajjud- kecuali udzur tertentu. beliau doain anak-anaknya supaya bener. ternyata, inilah yang membentengi saya ketika remaja waktu itu. sehingga banyak banget kisah yang "nyaris" aku terjerumus, berkali-kali lolos. ingin banget aku nulis bengal dan kurang ajarku diwaktu muda dulu. mungkin juga saat itu, ada semilir angin neraka membisiki tentang kekurang-ajaranku sama orang tua. sehingga aku nangis. entahlah itu sudah terlalu lama.
hendak aku tulis disini, pengalaman yang sama dengan sohibku ini, tahun lalu (2008) aku telah mengalami untuk kesekian kali. bedanya, tengah malam waktu itu. sekira jam tiga-an lah atau setengah empat. waktu itu, baru menginjak sholat tahajjud masuk rokaat ke 3. luar biasa, badan ini rasanya berguncang. ada semacam batu menghimpit dada. sesak banget. tapi, tak sadar atau tak tahu apa itu sebenarnya. klo menurut aku sih, itu semacam pesan dari tuhan yang belum mampu aku cerna. hanya saja, karena unsur manusia itu bukan hanya jasad dan jiwa saja. akan tetapi juga ada ruh yang dapat menangkap segala pesan ilahi, saat itu ruh sedang berkuasa atas diri saya. dalam sujud, benar-benar menggigil. ada semacam rasa takut, sesal, merinding, campur baur jadi satu.
bernafas saja susah. boro-boro untuk berdiri untuk ngelanjutin rokaat ke-empat. secara, rokaat pertama dan kedua ditutup satu salam, tahajud saya masih surat pendek, hanya saja ruku' dan sujud sudah panjang (bacaan diresapi, diulang dalam hati sampai 10x). masuk ronde kedua ini, baru rokaat pertama lebih memakan 20 menit. surat al-ikhlas saya baca, hanya saja 33x, ruku, sujud, duduk diantara dua sujud. pas mengena saat duduk ini "allahummaghfirli (ampuni aku ya allah), war hamni (kasihi aku ya allah) wahdini (beri aku petunjukmu ya allah) warzukni (karuniai aku rejekimu yang berkah ya allah) berulang 10x. meresap. dalem. berasa seperti di planet lain. kayak di mars gitu. sunyi. sepi. seperti melayang. seakan sedang berhadapan dengan sesuatu yang tak dapat didefinisikan. hanya dapat dirasakan.
nah, pada sujud kedua (setelah duduk diantara dua sujud tadi), saat itulah, badanku menggigil. air mata tak terbendung. banyak banget tumpah. tak sanggup baca apapun. mau nyebut subhanallah aja gak bisa. cuma nangis aja terus. mungkin ini saking gueeeedddhhheeeee-nya dosa saya. sehingga untuk menyebut asma-nya saja dikelukan lidahku. membatin saja tak bisa. merinding. takut banget. bagaimana kalau didepanku malaikan maut latas bertanya "siapa tuhanmu?" bagaimana aku bisa menjawab?
sohibku, apa yang anda alami. aku juga pernah merasakan. dan ini, tulisan ini maksudnya bukan untuk pamer air mata. pamer taubat sungguh-sungguh. bukan. insya allah, tulisan ini saya tujukan untuk mematenkan, bahwasanya, saya terlalu banyak berdosa. dan saya butuh bertaubat. alhamdulillah, diusia ini, allah berkenan menyentuh qalbu saya, agar segera menyadari betapa lalai saya selama ini. harapanku semoga, aku menjadi istiqomah. tak udah menunggu dicabut segala kenikmatan dan karunia-nya yang ada padaku. pekerjaan. rumah. istri. anak. tangan. kaki. mata. telinga. dan.... tak mungkin kusebut semua orderdil ini tentunya kan?
terkadang aku merenung "terlalu banyak ketersiksaan manusia hanya karena akibat dari energi sia-sia yang dikeluarkan untuk merubah apa yang tidak mungkin di ubah. terlalu ngotot gitu loh maksudku. maksain banget sama keinginan". semoga, kalimat penutup ini menjadi renungan bagi diriku sendiri khususnya, juga temen-temen pada umumnya. bahwa, ada kekuatan serba maha diluar kita, manusia. sudah selayaknya kita memahami bagaimana ketentuan dan kehendak-nya.
saat aku menuliskan ini, baru saja kelar dhuha. sekira jam sembilan lewat. gak merhatiin banget jam. mohon maaf lagi nih. bukan maksud mau ngomporin korupsi waktu jam kantor. tapi,niatku memang jam tujuh sudah sampai kantor. setengah delapan paling lambat-lah. tapi,namanya naik kereta tak dapat dipastikan. aku pasrah aja. tadi, baru nyampe kantor jam delapan kurang 10 menit. langsung wudhu. sholat taubat dua rokaat. dilanjut dhuha 6 rokaat. diselingi wudhu selesai rokaat ke-empat. karena mau nyambung rokaat ke - 5 dan 6 rasanya koq tiba-tiba jadi ngantuk. saat rokaat ke-4 berdiri mau jatuh. makanya wudhu dulu, biar lebih fresh. gak ada tuntunannya sih. terserah aja ada yang bilang bi'ah lah atau apa-lah. orang belum batal wudhu koq udah wudhu lagi. seneng aja sih memperbaharui wudhu. seger rasanya. yang penting 'niatnya bener.
salam, dan terimakasih udah mau berbagi buat "no name". teruskan dhuha dan sholat taubat. tambah lagi tahajjud kalau emang udah terlatih. sensasi tahajud, dhuha, maupun sholat taubat hanya akan dirasakan bagi orang yang melaksanakan. tapi, ada kuncinya juga. mesti benerin dulu yang wajib! untuk menjelaskan bagaimana nikmatnya. sangat sulit. sesulit menjelaskan bagaimana nikmatnya "puncak orgasme sepasang suami istri" kepada anak kecil yang belum baliq. sory, bahasa saya kasar. tapi, semua yang aku kirimi email ini udah diatas 17+++ koq. he..he..he...
semakin banyak yang sharing, semakin bagus. apalagi yang sudah jauh lebih lama menghirup udara dunia ini. tentunya, pengalaman lebih banyak dan lebih dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar