subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha ilallah.... wa allahu akbar.. cerita yang sungguh menyentuh....
pak alwi, adiknya yu timah ndak diceritain sekalian??? itu tuh, yu tinah, yu munah, yu minah, dan... nah, nah, nah lainnya.
sekejap, terbayang seorang syekh yang beberapa waktu lalu berkehendak untuk mempoligami seorang gadis dibawah umur, lantas kenapa tidak berkehendak untuk mem-poligami yu timah?
weleh..weleh..weleh..... pandangan mata memang banyak menipu (herannya, aku koq seneng banget ditipu), sementara pandangan hati tak juga dilatih agar tokcer selalu. bukti sesaat aku dapatkan adalah, ketika membaca serial "yu timah" ini masih biasa-biasa saja. hatiku tidak bergetar, ibarat gitar lubanganya disumpelin gombal walaupun senarnya dipetik berkali-kali bunyinya tetap saja "plug..plug...plug..." tak ada jernihnya sama sekali. padahal mestinya berbunyi ting..ting...tang..ting.. merdu dan enak untuk mengiringi dendangan lagu. ternyata hatiku juga tersumpal "gombal dunia" yang semu ini.
baru, setelah beberapa saat membaca lagi, meresapi, membayangkan dan menghadirkan hati saat membaca untuk mencoba meresapi makna dibalik kisah itu, memposisikan seandainya aku ini jadi yu timah yang tidak laku kawin dan sebatang kara, ohhh.... my god.... aku segera istighfar "astaghfirullahal adziim". hatiku kini (setelah lebih 30 tahun menghirup udara gratis) sudah sulit ter-resonansi, boro-boro seperti (22:35) "orang-orang yang apabila disebut nama allah bergetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah kami rezekikan kepada mereka".
dalam qs 17:72 allah berfirman "dan barangsiapa di dunia ini buta hatinya, maka di akhirat nanti juga akan buta, dan lebih sesat lagi jalannya" ya rabbi, aku sungguh mohon ampun atas kelalaianku selama ini. ampunkan aku kalau selama ini selalu mengunggulkan "panca inderaku" untuk mengagumi dunia yang sebenarnya masih ciptaanmu ini, sementara indera keenam (hati) karuniamu yang yang paling berharga ini justeru terbengkalai tak pernah aku urusin.
aku hanya bisa berharap semoga aku diberikan kesempatan (dan selalu diajari) untuk senantiasa menggosok hatiku ini agar tidak terjebak dalam kategori "hati yang jelek" sebagaimana tingkatan berikut ini, sehingga dikaruniai kekuatan (dorongan kuat) untuk (salah satunya) berkurban juga:
1. hati yang berpenyakit (2:10) , (22:53)
2. hati yang mengeras (6:43)
3. hati yang membatu (2:74)
4. hati yang tertutup (83:14)
5. hati yang terkunci mati (2:9-7)
lampiran:
1. a) di dalam hati mereka ada penyakit, lalu di tambah allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta
1. b) agar dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat.
2.) maka mereka tidak memohon (kepada allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.
3.) kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada allah. dan allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
4.) sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usaakan itu menutup hati mereka.
5.) sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang amat berat.
salam,
dari orang yang goncang hatinya gara-gara yu timah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar