huh, cinta.
pemakan sukma
penelantar jiwa
penggerogos cita-cita
hingga akhirnya,
cinta memakan dirinya sendiriya,
benar.
saat tak ada lagi yang dimangsa
cinta memakan dirinya
aku tak perlu hati-hati sama cinta
hanya perlu waspada
kalau perlu,
tak usah mengenalnya.
tapi,
cinta yang mengenalku.
hingga ia tak berani hadir, karena takut denganku. ia harus mempersiapkan diri begitu kuat, walau saat hendak melirikku.
cinta,bukan apa-apa bagiku. aku bukan budak cinta, tapi cintalah budakku. ku kekang talinya, ku keluhi hidungnya, ku jerat kakinya. hingga tak berkutik kecuali atas perintahku.
saat ini, cinta akan ku kembalikan kepada Sang Pemilik.
pandai buat puisi,indah sekali... terima kasih kembali! (",)
BalasHapus