ini juga (jadi jawaban) terakhir, sebelum sholat dhuhur, sempat aku tulis. maunya sih panjang lebar lagi. harus cut dulu, tapi, biasanya klo udah cut susah nerusinnya lagi. eh, ternyata benar. begitu selepas istirahat, apa yang di kepala lenyap semua.
gpp dah, namanya juga lagi belajar nulis, menuangkan apa yang ada di hati.
luar biasa menarik apa yang ditulis sobat kedua ini. salut aku acungin jempol. meskipun sulit menuangkan pikiran ke dalam kata-kata, tapi, demi sharing dan berbagi untuk kebaikan bersama. dipaksain juga. ini adalah demi, untuk saling "njawil" semoga bumi ini lekas menjadi adhem. bagaimanapun juga setiap insan manusia yang pernah mengaku memiliki jiwa (ingat, orang sakit jiwa tak termasuk ya) pasti memiliki aura (energi). sayangnya, energi terpancar dari setiap tubuh (baca:jiwa) manusia tidak selamanya positife. gedhe negatif nya malah.
dan ternyata, konon kabarnya, pengobatan tusuk jarum dari china tuch berfungsi untuk menyeimbangkan energi ini. system energi di dalam tubuh bila kacau. wah, bahaya tuch. indikasi yang nampak mata sih paling panas, mriang, pusing. sebenarnya, energy system dalam tubuh kita yang kacau balau akibat dari ulah manusia itu sendiri. badan, jiwa, ruh. tiga komponen yang membentuk sebuah makhluk bernama 'manusia'. kapan-kapan diskusi lagi deh mengenai apa itu badan, apa itujiwa, apa itu ruh. bagaimana kolaborasi ketiganya sehingga ada manusia istimewa, biasa aja, dan.... under. he..he..he.. under apa terserah pokoknya under aja.
contoh singkat : kalau ada lima orang rajin masuk sekolah, tak pernah bolos, selalu ikut ulangan. pr juga tak pernah kelewat. ada satu saja yang selengekan. ternyata, si satu ini secara perlahan dan sedikit demi sedikit, dengan tidak langsung menularkan energi negatif nya kepada keempat temannnya tadi. lambat laun keempatnya, bisa goyah. satu energi negatif terpancar dari perbuatan buruk, mamapu mengalahkan empat energi positif.
lain peristiwa lagi. ketika ada lima orang anak. satu geng lah katakanlah. mereka cenderung urakan, kebalikan dari paragraf diatas dah pokoknya. cuma satu orang doang yang lumayan rajin. kecil kemungkinan si satu anak ini akan merubah keempat berandalan. kecuali taraf energi positifnya memang sudah kuat.
begitu pula dalam soal hidup dunia ini. bumi makin panas. bencana alam dimana-mana. pernah seorang muslim singapura (dah pengin banget nih nulis artikel ini. sayang saja masih ada di coretan-coretan kertas) disempetin datang ke jakarta ke masjid annida di tpi sono noh, hanya untuk mengikuti sholat tahajudnya ustadz yusuf mansur. langsung disambung dengan tauziah nikmatnya sedekah.
orang singapure ini namanya, ampun dech lupa, ketika ditanya "kenapa indonesia dekat banget sama bencana. seakan tak ada henti dan terus-terusan saja". apa jawab dia? "karena orang indonesia jauh dari masji" katanya sangat yakin. "singapura memang muslimnya dikit, tapi, rata-rata pencinta masjid" tambahnya.
millist bayangan ini saya buat, dengan sangat sengaja pertama untuk diri pribadi saya sendiri. saya pengin berubah. itu saja. hidup terasa tak berarti tanpa kiprah untuk sesama. sekecil apapun, saya harus punya arti. sesedikit apapun itu. entah untuk satu orang kek. dua orang kek. syukur-syukur puluhan. ratusan. atau lebih malah. ini, nanti yang akan saya acungkan di hadapan tuhan saat dipanggil "kalaupun dosa-dosa saya terlalu besar ya allah, kalaupun maksiat saya sudah sedemikian beratnya, ini, saya sodorkan nama-nama yang pernah saya ajak untuk ibadah. mbenerin ibadah. berbuat kebaikan dimulai dari mbenerin diri sendiri. semoga amalan mereka dapat terciprat buat saya sedikit saja. biar ngringanin timbangan keburukan saya ya allah".
pengin sih nerusin nulis lagi. tapi, udah mau adzan. ke masjid dulu. tahiyatul masjid 2 rokaat, sholat taubat 2 rokaat. kalau beluma ada yang adzan segera bilang "udah mas, saya saja yang adzan. sesekali" allahu akbar. manggilin orang untuk sholat pahalanya gedhe loh. sehabis adzan baru sholat qobliyah.
ini, ada sebuah tulisan saya pasang di internet di blog pribadi saya, semoga menjadi inspirasi:
jangan kehilangan keseimbangan! dibalik setiap canda tawa, mengintip tangis urai airmata. dibalik hidup ada maut. dibalik luang (waktu) siap menjepit si sempit. dibalik jaya (kaya) mengendus papa dan hina. dibalik kehormatan membidik dengan sadis si kebinasaan. dibalik harmonis hubunganmu, mendesak-desak perceraian. dibalik peluk cium, manis senyum, dendam membara siap mencabik.
maka, ambilah jalan tengah. siapkan airmata saat ketawa. sisakan dzikir saat berjaya. jangan terima kehormatan atau kehinaan sepenuhnya. jangan terima cinta dan dendam secara gelap mata. ambil jalan bijak (tengah) untuk kelestarian.
duh, mas salwangga. tulisannya menyentil saya.
BalasHapusrasanya senang membacanya, biar senantiasa diingatkan.
hidup memang penuh dialektika. namun dari semuanya, yang positiflah yang pantas diharapkan.
terima kasih telah berbagi.
terimakasih atas kunjungannya. terlebih lagi jejak langkah telah ditinggalakan dengan meninggalkan koment.
BalasHapusberbagi itu memang indah koq.... so, tunggu apa lagi?