Jumat, 19 Juni 2009

burung blo'on

petikan "kira-kira loh ya", ustadz yusuf mansur dalam taujih dhuha. gak persis kayak gini sih, cuma, latihan mengingat sambil nulis aja.

dalam sebuah pertemuan ilmu, seorang guru bertanya pada muridnya , "burung apa yang gak bisa terbang?"

ada yang menjawab burung sakit. burung kejepit, burung tenggelam, burung patah sayap. beragam dah pokoknya. kemudian, dilanjut sama guru tadi. "yang benar adalah burung malas", katanya.

namanya burung tentu punya sayap. udah tahu punya sayap, kenapa gak terbang. padahal terbang itu indah, bisa melihat angkasa. melihat keindahan alam. menikmati semesta. boleh jadi karena memang bener-bener pemalas atau, tidak ada rasa ketertarikan sama keindahan. mati rasa dah pokoknya.

lebih parah lagi, kalau ada burung yang gak bisa terbang karena dia gak tahu kalau sebenarnya dia punya sayap, gak nyadar. jelas-jelas nempel di badan, koq sampai tidak merasa. burung apa klo seperti ini namanya? jelas aja burung bego. bahlul. tolol. blo'on. trus, apa lagi?

itu burung loh.

sekarang yang berhubungan dengan manusia. kewajiban manusia sebenarnya cuma satu loh. apa itu? sholat. berarti orang hidup didunia mesti sholat terus dong. ibadah terus dong. gak perlu nyari dunia! kacau itu mah!

tahan dulu. bukan itu penjabarannya. "amalan yang lain itu tergantung sholatnya. kalau sholatnya baik, maka baik seluruh amalannya. begitu pula kalau jelek sholatnya, jelek pula seluruh amalannya". dari sini jelas, bahwa sholat ialah indikator utama untuk menilai amalan seseorang. kalau hidupnya amburadul, sementara ngakunya sholatnya bener. trus, gimana tuch? tampangnya alim, jenggotnya panjang, jidatnya hitam, tapi, kelakuannya kacau. trus, gimana juga tuch? emang bisa yang kayak gitu dikatakan sholatnya bagus?

soal sholat bagus ini, ada juga tuntunannya. ibarat burung, sholat juga punya sayap. apaan tuch? qobliyah ba'diyah, tentu saja. kalau ada orang yang masih belum ngejalanin sunnat rowatib, bearti, tuch orang sama saja burung yang gak bisa terbang. bisa males. bisa blo'on.

tinggal pilih dah yang mana. klo males, berarti udah tahu klo sholat wajib itu ada qobliyah ba'diyah, tapi tetap aja gak dijalanin. kalau blo'on, berarti gak nyadar, alias gak tahu klo sholat wajib tuch ada qobliyah ba'diyahnya. udah berapa tahun ngejalanin sholat, masih gak paham soal "sayap" nya sholat wajib.

trus, dilanjut lagi nih. qobliyah ba'diyah itu, termasuk sunnah. tapi, muakkadah. sunnat yang dianjurkan. sangat dianjurkan. bagaimana mungkin burung bisa meresapi keindahan hidup, keindahan alam, keindahan semesta kalau tidak terbang. bagaimana mungkin sholat bisa mengarungi kenikmatan sipiritual kalau tidak disempurnain sama yang sunnah. gitu, sederhananya mah.

soal muakkadah ini, bukan cuma qobliyah ba'diyah doang. ada yang tak kalah penting juga. ialah dhuha. dan, masih banyak lagi. hanya saja, untuk dhuha memang kayak masih asing gitu. masih jarang orang ngejalanin. bagaimana sih, koq sampai orang pada jarang dhuha?

pertama, bisa jadi emang tuch orang kagak tahu. makanya kita kasih tahu. tentang fadhilahnya, keutamaannya, dan seluk beluk lainnya.

kedua, berada di lingkungan yang tidak me-familiar-kan dhuha. contoh saja kayak perkantoran, sekolahan, intansi pemerintahan. kalau tidak ada iklim per-dhuha-an, mana mungkin orang jadi tertarik buat ngelakuin. inilah, fungsinya membentuk serikat. koloni. komunitas. benahing bareng-bareng. biar kerja tuch ada maknanya. hidup ada maknanya. pokoknya penuh makna gitu dah.

ketiga, system pendidikan yang membentuk manusia, di indonesia ini, memang tidak ada yang me-wajib-kan dhuha sedari kecil. wajib disini kayak semacam kegiatan, "dilaharang masuk kelas sebelum sholat dhuha 2 rokaat". atau minimal, "setiap hari jumat pagi, seluruh siswa wajib dhuha bareng-bareng di lapangan. coba kalau dari kelas 1 sd sudah digalakkan kayak gitu. umur 30-an udah gak bakalan 'baru ribut' latihan dhuha dah. he..he..he..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar