Selasa, 16 Juni 2009

mulut berkoar

salah satu korupsi waktu yang aku lakukan di kantor ialah, sesekali, ngobrol via lotus notes. email. dan, ini salah satu obrolan itu. awalnya, ada sebuah pertanyaan pribadi. saling timpali, ahirnya malah jadi diskusi. kayaknya bagus juga kalau di share di blog ini. akur?

(+) segala milik allah, akan kembali kepada allah. apa apa yang ada pada setiap manusia hanya titipan. dan, akan diambil dengan cara sukarela ataupun dipaksa. contoh kasus udah banyak banget. sebut saja si fulan, duapuluh tahun bekerja dan tidak pernah nyisihin sedikitpun untuk di jalan allah. Kalau menilik umur sih, si fulan ini baru 45-an tahun usia. Tapi, kakinya tuch udah mulai masalah, awalnya. Ini signal, sebenarnya mah. Hanya saja, teuteup aja di cuekin. Masih terus ngumbar syahwat duniawi. wal hasil, giliran udah masuk masa pensiun, segala tabungan udah banyak, ada aja kendala buat tuch orang gak bisa nikmatin apa yang udah dirancangnya. Maksudnya sih masa tua tinggal ongkang-ongkang kaki, nikmatin segala tabungan, rumah udah gedhe, anak-anak udah pada sukses dan mandiri secara materi. Hanya dia lupa, harta silahkan ditabung, tapi kesehatan ?

entah kaki lumpuh lah. entah strok bertahun-tahun sebelum ajal lah. entah, anak yang kena getah lah badung biang kerok tukang bikin onar tidak sesuai pengharapan lah. entah melalui penipuan lah. entah apa lah. pokoknya banyak macem dah. dan allah kuasa atas segala kehendaknya. Allah maha penyayang akan hamba-hambanya makanya ada yang disegerakan disiksa didunia. Biar nyadar. Biar segera bertaubat. Karena, azab setelah kehidupan dunia tuch bener-bener sangat pedih. Kalau allah gak maha penyayang mah, udah aja, dicuekin, malah diumbar.

contoh paling gamblang dah, ini terjadi pada ku. gak usah ngambil contoh orang lain. Takutnya malah tersinggung pula.

Gue tuch lagi sibuk-sibuknya nabung, buat nyiapin anak masuk sekolah ama kenaikan kelas. entah darimana angin berembus tiba-tiba mertua datang. bilang "butuh duit sekian juta buat keperluan ini ini ini dan ini", katanya.

dengan terpaksa atau sukarela tuch duit keluar juga. Entah perasaan gak enak. Entah apa. Pokoknya, ujung-ujungnya tuch duit keluar aja. Bahkan, karena masih kurang, gue mesti nyari tambahan buat pinjeman juga.

ngeluarin duit dengan cara seperti ini baik atau buruk?

baik dong! Kan ngebantuin mertua. eh, belum tentu. tergantung hati-nya. bisa jadi ya. bisa jadi gak. ini adalah skenario allah agar kita, eh sori gue maksudnya, ngeluarin duit buat sedekah. buat nolongin mertua. walau rela ataupun setengah rela. duit udah jelas keluar tuch.

itu, hanya skenario yang sangat halus. sekilas memang nampak kebaikan. nolongin mertua. tapi, hati orang siapa tahu? Bisa jadi, imbas dari kelakuan masa lalu juga. Biar agak entengan siksanya kelak, maka sama allah disuruh sedekah. Disuruh ngebelanjain harta buat ngeringanin orang lain. “siapa yang meringankan beban orang lain ketika masih didunia, maka allah akan meringankan bebannya”, gitu kan kata rasulullah.

ada juga temen pernah cerita. saat lagi rajin nabung buat ini itu. setelah ngumpul lumayan banyak. ada aja urusan. siapa punya kuasa?

jadi, kalau gak dilatih dari sekarang. kapan lagi. gimana akur?

(-) ya benar.
aku tuh kan sekarang mulai nabung nih ceritanya. tapi....... terkadang ada rasa itu duit pengen buat sedekah. di satu sisi ntar gak ngumpul dong, gimana mau merealisasi yg udah di otak nih.
selalu begitu. tapi alhamdulillah kuat yg pengen sedekahnya. tapi... ya..tapi lagi nih. realisasi sedekahnya masih dikit. berarti masih pelit ya.
dasar setan dgn segala cara menggoda umat manusia agar tidak melakukan hal² yg baik.
terkadang muncul pikiran klo kita sedekah, pasti allah akan membalas sedekah kita (hitungan bgt ya..... ) tapi itulah paling nggak cara agar mau ngeluarin sedekah.
ya....begitu itu lah. terkadang iman kuat, alhamdulillah lidah ini selalu di mudahkan dalam mengingat allah (zikrullah). terkadang masih ndengerin sambil nyanyi lagu² Ungu, Gigi, dll.

terkadang pengennn............ bgt sampe² diniatin ntar malam tahajud ah.... (Alhamdulillah skrg sampe 13 rakaat didahului dgn sholat taubat diakhiri witir)
terkadang muncul malessss............. bgt mau bangun.
setan....... setan....... awas loe ya tan.


(+) sori, tadi buru-buru. udah tinggal 5 menit lagi masuk dhuhur soalnya. jadinya, nulis sepenggal doang. yang mau aku bilang sih, soal ikhlas atau enggak, itungan atau enggak, itu bukan urusan manusia lagi. itu udah hak mutlak allah. baca dech, ma edisi 62 halaman 21 tajuknya mutiara sakinah.

sebagian sahabat, yaitu hudaifah berkata, 'jauhilah dari kalian khusyu' yang munafik', 'apa khusyu' munafik itu?' dia menjawab, 'badan terlihat khusyu' namun hati tidak khusyu'. umar bin khattab melihat seorang menundukkan kepalanya dalam shalat, kemudian berkatan, 'wahai pemilik kepala, angkatlah kepalamu karena khusyu' itu bukanlan di kepala. sesungguhnya khusyu' itu ada dalam hati. pernah gak lihat orang pakaiannya gamis abis, mulutnya juga latah sama lafadz ilahi. Sebentar-sebenatar “astaghfirullah. Subhanallah. Masya allah,…..” sementara, kelakuan (akhlaknya) masih gitu-gitu aja. Hatinya keras. Susah menolong. Sholat hobynya masih diakhir waktu. Tapi, kita mesti dilatih untuk khusnudzan. Prasangka baik kepada siapapun. Kalau memang ada melenceng dikit,ya, kasih tahu aja. Gak usah di skak mat gitu.

aisyah melihat seorang pemuda yang berjalan dan berlaku seolah-olah orang mati (lemah gemulai, cenderung lemas memprihatinkan) dalam berjalannya. dia bertanya pada teman-temannya, 'siapa mereka?' mereka menjawab, 'mereka adalah ahli ibadah.' dia berkata, 'sesungguhnya umar bin khattab bila berjalan, maka dia melakukannya dengan cepat, bila berbicara maka dia memperdengarkan suaranya, bila memukul maka pukulannya membuat orang merasakan sakit, dan bila dia memberi makanan maka dia akan mengenyangkan orang. dia adalah ahli ibadah yagn sejati.'

banyak yang kejebak memang. dikira diri sudah ikhlas. sudah benar. sudah khusyu'. tak tahunya, sebenarnya hanya syetan yang menjelma. ditutup-tutupin serapet bener. dilemes-lemesin serapi bener. eh, justru terjebak sama ghuluw alias berlebih-lebihan.

"segala kehormatan, segala kemuliaan, segala kebahagiaan, segala kebaikan, hanya milik allah." (ikrar ini dibaca setiap tasyahud, pahami dan resapi maknanya) tidak ada cara lain lagi kecuali bersimpuh memohon dengan segala kehinaan diri, degnan segala kehambaan diri, dengan segala kerendahan diri, hanya kepada allah saja.

jadi, kalaupun sekarang baru belajar sedekah, belajar infaq, belajar dhuha, belajar tahajjud, belajar puasa, ya udah, jalanin aja. soal ikhlas atau enggak, khusyu' atau enggak, gak usah dipikirin. serahin aja sama allah. mohon dibukakan hati (yaa fattahu) biar bisa mengakses ikhlas. mengakses khusyu'.

ada seorang tua berkunjung kerumah anaknya. udah sering sih. hanya saja karena tuch rumah berada di komplek. terkadang suka bingung juga. muter kesono kemari gak ketemu-ketemu juga. giliran udah nyampe, si anak cuma bilang, "ibu, bersyukurlah masih dikaruniai bingung di dunia ini. itu suatu pertanda bahwa segala sesuatu perlu bekal. perlu ilmu. perlu pengetahuan. kalau cuma bingung di dunia, masih bisa nanya. kalau bingung diakherat?", kata si anak. karena emang si ibu ini ternyata masih kacau soal ibadah. padahal udah 55 tahun.

kesimpulannya, "segala sesuatu memang harus dilatih". lebih cepat lebih baik. kalau udah bisa sampai pool 11 rokaat tahajjud. tinggal tingkatin lagi kualitasnya. baca lagi panduan sholatnya. biar makin meresap. "mau khusyu' atau enggak terserah allah aja, pokoknya gue jalanin", gitu.

share juga, semalem aku sempetin sholat tasbih jam tiga mulai, ternyata, paling cepet tuch 45 menit baru kelar. istirahat bentar, sambil sahur, terusin tahajjud, baru dapet 4 udah mau subuh. jadinya, witirnya dimasjid. wah, udah kalah nih aku, cuma 4 doang tahajjudnya. mesti ngejar lagi nih :) yuk berlomba buat bagusin ibadah. soal mau dapat keutamaan atau tidak. kebaikan atau tidak. kembali lagi ke yang berhak diibadahi. terus memohon dan berserah diri. Gimana, akur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar