Senin, 25 Mei 2009

diambang sadar

sedikit share, kemarin (ahad/24) saya menghadiri tablig akbar dari sekumpulan manusia dibilangan lippo cikarang. masjidnya cukup besar, rapi, bersih, dan tertata rapi.

perkiraan saya mah, lebih 2000 orang. saya merasa sangat kecil bener diantara orang-orang itu. pembicara seorang syekh, entah dari mana dan siapa, saya sendiri gak begitu paham. dan, ini, saya 'terperosok alias nyasar' ketempat seperti ini gara-gara nganterin istri. "ibu merasa sangat butuh ilmu. bukan sembarang ilmu yang hanya semakin bikin hati was-was dan semakin gelisah. tapi, ilmu yang membuat hati tenteram. ibu pengin sering sering kumpul sama orang-orang yang tawadlu'"

mantab bener man. saya bersyukur banget denger penuturan istri. dan, begitu nyampai di sono tuch, isinya orang-orang yang memiliki pandangan 'berisi' hampir semua. kenal tidak kenal, ketemu saling tersenyum. ada perniagaan juga disana. dan, tak jarang dari speaker tanda peringatan 'barang siapa yang menjual dua harga dalam satu pembelian, maka, itu temasuk kategori riba', kata pesan itu. jadi, apa (barang) yang dijual disana dari mulai buku, baju, minuman, makanan, apapun dah pokoknya, harganya 'sangat wajar' semua.

jadi teringat aja kalau berkunjung ke ancol, "pop mie ayam bawang satu", pesenku. giliran tiba saat pembayaran, harganya telah berlipat lebih dari dua kali. sangat kontras sekali.

satu materi bener-bener mengena dan terus mengiang di dada ini, ketika si pembicara bilang, "dunia ini terlaknat segala isinya, kecuali tiga perkara", katanya.

"satu. dzikrullah, dalam artian luas. dua. yang serupa dengannya dalam rangka taat kepada allah. sebagaimana engkau berangkat pagi buta pulang hari udah gelap untuk mencari nafkah buat keluarga. ketiga. orang alim atau terpelajar yang mengajarkan ilmunya, menyerukan pada jahiliyah yang tidak kenal allah kepada menyembah allah", lanjut syekh itu.

itu baru satu catatan ringan yang sempat aku goreskan di kertas kecil. di dalam forum itu, nyaris semua peserta tablig membawa alat tulis. kitab alquran. dan satu lagi yang membuat aku tercengan ialah, tidak satupun orang merokok. bersih dari asap. tidak ada yang bicara tanpa guna. semua menyimak dengan khusyu'. hingga akhirnya acara berakhir dengan jamaah dhuhur. saya sangat keculitan duduk tasyahud saking berdesak-desak.

satu lagi membuat aku mengelus dada, 'bener-bener aku merasa terhina berada ditengah-tengah mereka, 75% yang hadir masih muda (dalam artian, jauh dibawah usiaku. banyak juga yang masih bujang. namun, lebih banyak lagi keluarga baru dengan baru satu atau dua anak bayi dalam gendongan ibunya. hal ini saya ketahui ketika bubar, karena tempat mereka (cowok dan cewek, atau ikhwan dan akhwat, atau abi dan ummahat, terpisah)

bab pembahasan sih, soal keutamaan mencari ilmu. boleh juga dah, saya tularkan disini sebuah hadits, "tidak ada orang yang melangkahkan kaki untuk menghadiri majelis ilmu di satu rumah dari rumah-rumah allah (masjid) kecuali diberikan sakinah hingga akhirnya, diberikan lezatnya ilmu. yaitu bagi mereka yang membaca kitabullah dan me-dirosahkannya.

sakinah disini dikaruniai ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, kedamaian, diliputi rahmah allah, dikelilingi malaikat yang berjalan di muka bumi dengan mengembangkan sayapnya. dan yang tertinggi dari itu ialah, allah memuliakan mereka dengan menyebut nama mereka dihadapan para makhluknya.

tapi, ada syaratnya. nah, apa saja tuch syaratnya. temen-temen pasti jauh lebih paham ketimbang saya. tul kan?

mengingat catatan saya masih amburadul dan belum sempat saya rapikan, saya belum bisa menuliskan secara terperinci disini.

sebagai penutup dari tabligh itu, satu pesan yang didengunkan berulang kali dari si syekh tersebut ialah "ilmu dunia semakin bertambah, bertambah, bertambah sampai semakin terbuka rahasia allah yang dulu-dulunya belum tersingkap. contoh saja handphone. teknologi. banyak kemutakhiran yang semakin mudah dicerna oleh akal manusia. sedangkan ilmu 'dien' semakin berkurang, berkurang, berkurang, hingga akhirnya lenyap. itulah pertanda kiamat semakin dekat. hingga akhirnya, semakin nampak nyata segala kejahil-an. diminumnya khamr secara terang-terangan. dan dinampakkannya per-zina-an"


hmmm, kembali aku hanya bisa mengusap janggut yang tak seberapa panjang ini. sambil mata menerawang atas kelakuan dimasa lalu. atas kualitas ibadahku selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar