Jumat, 24 Juli 2009

cukup israel saja

boleh baca cerita 'sekelumit perjalanan menuju badr' berikut ini. pesen saya, jangan baca sampai akhir, atau, anda akan terjangkiti semangat tebar dakwah. waspadalah... waspadalah...!


Dengan kekuatan 317 orang, terdiri dari 86 muhajirin, 61 dari suku aus dan 170 dari suku khazraj, rasulullah berangkat ke kancah perang badr. Kuda hanya dua ekor, seekor milik az zubair bin al-awwan dan satu lagi milik al-miqdad bin al-aswad al-kindi. Sedangkan onta 70 ekor, satu ekor dinaiki dua atau tiga orang. Sementara rasulullah shallallahu alaihi wa sallam naik seekor onta bersama ali bin abu thalib dan martsad bin abu marstsad al-ghanaw.

Bandingkan dengan kekuatan lawan…

Kafir quraish makkah, berkekuatan 1300 orang pada awal mulanya. Tetapi, 300 orang mundur kembali ke makkah. Komandan tertinggi dipegang abu jahal bin hisyam. Mereka memiliki 100 ekor kuda, 600 baju besi dan onta yang tak terkira jumlahnya. Dalam sehari mereka menyembelih 9 sampai 10 ekor onta untuk makan. mereka pesta pora, minum arak, biduanita berlenggak-lenggok menemani, selama perjalanan ketika istirahat. merka angkuh dan sombong karena udah pasti yakin dapat melibas tentara muslimin. (huh! belum tahu dia.)

Belum lagi keragu-raguan dihati kaum muslimin ketika itu sebagaimana di rekam oleh alquran…

“sebagaimana rabbmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya, mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).” Qs al-anfal 5-6

Para komandan pasukan, seperti abu bakar dan umar bin al-khaththab, sama sekali tidak kendor semangatnya dan maju terus. Kemudian al-miqdad bin amr berdiri seraya berkata, “wahai rasulullah majulah terus seperti diperlihatkan allah kepada engkau. Kami akan bersama engkau. Demi allah, kami tidak akan berkata kepada engkau sebagimana bani Israel yang berkata kepada musa. ‘pergi engkau sendiri bersama rabb-mu lalau berperanglah kalian berdua. Sesungguhnya kami ingin duduk menanti di sini saja’. Tetapi pergilah engkau bersma rabb-mu lalu berperanglah kalian berdua, dan sesungguhnya kami akan berperang bersama kalian berdua. Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, andaikata engkau pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, maka kami pun asiap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.”

“bagus,” sabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sembari mendoakan kebaikan bagi al-miqdad.

Itulah pendapat yang disampaikan tiga komandan pasukan dari muhajirin. Padahal jumlah mereka lebih sedikit. Maka rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ingin mendengar pendapat para komandan anshar. Sebab mereka adalah jumlah mayoritas dalam pasukan. Terlebih lagi, beban peperangan pasti akan membenai pundak mereka. Sementara klausul baiat aqabah tidak mengharuskan mereka ikut dalam peperangan di luar perkampungan mereka.

Maka mendengar pendapat tiga komandan muhajirin itu, beliau bersabda kepada mereka, “berilah aku masukan wahai semua orang!” di dalam hati, beliau mengarahkan sabdanya ini kepada anshar.

Maksud hati beliau ini dapat ditangkap komandan anshar dan sekaligus pembawa benderanya, yaitu sa’d bin mua’dz. Dia pun berkata, “demi allah, sepertinya yang engkau maksudkan adalah kami wahai rasulullah.”

“begitulah,” jawaban beliau.

Sa’d berkata, “kami sudah beriman kepada engkau. Kami sudah membenarkan engkau. Kami sudah bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah kebenaran. Kami sudah memberikan sumpah dan janji kami untuk patuh dan taat. Maka majulah terus wahai rasulullah seperti engkau kehendaki. Demi yang mengutus engkau dengan kebenaran, andaikata engkau bersama kami terhalang lautan lalu engkau terjun ke dalam lautan itu, kami pun akan terjun bersama engkau. Tak seorang pun diantara kami yang akan mundur. Kami senang jika besok engkau berhadapan dengan musih bersama kami. Sesungguhnya kami deikenal orang-orang yang sabar dalam peperangan dan jujur dalam pertempuran. Semoga allah memperlihatkan kepadamu tentang diri kami, apa yang engkau senangi. Maka majulah bersama kami dengan barakah allah.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merasa gembira dengan apa yagn dikatakan sa’d dan semangatnya yang menggebu-gebu. Maka beliau bersabda, “majulah kalian dan terimalah kabar gembira, karena allah telah menjanjikan salah satu dari dua pihak kepadaku. Demi allah, seakan-akan saat ini aku bisa melihat tempat kematian mereka.”

Semangat apakah tersirat dari cerita ini?

Balighu’anni walau ayah, “sampaikan dariku walaupun satu ayat”, kata rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Kalau tidak sanggup sendirian, berkomunitas-lah. Berkoloni. Bergabung sesama muslim seaqidah. Sebar dan tebar sebanyak mungkin risalah kebenaran. Se-rupiah harta darimu akan sangat besar artinya jiga bergabung dengan seribu orang.

Umat nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah umat pilihan. Umat yang mendapat jaminan dan perhatian begitu tulus dari nabinya. Dan, semoga anda termasuk kategori masuk dalam golongan umat beliau.

Cukuplah Israel saja yang bilang pada nabinya “pergi engkau sendiri bersama rabb-mu lalu berperanglah kalian berdua. Sesungguhnya kami ingin duduk menanti di sini saja “

jadi, sudahkah menebarkan 'satu ayat' hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar