Senin, 11 Mei 2009

hai manusia, ingat umur! (1)

“… sesungguhnya sehari di sisi Rabb adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs. Al Hajj : 47)

akhir-akhir ini, aku suka memikirkan dan akhirnya menganalisa, sebenarnya berapa lama sih aku hidup di dunia ini? Tenyata, fantastic, very-very fantastic, hanya 3,9 menit! Atau, sekira 3 menit 54 detik saja!

Hal ini, aku teringat oleh petuah para pinisepuh di dusunku dulu. bahwa, “urip ana ndonya iku mung mampir ngombe”. Hidup didunia itu hanya numpang minum, perjalanan sesungguhnya masih jauh dan penuh gelombang terjal harus dilalui. Sayangnya, bekal yang harus dipersiapkan tergantung dari berapa banyak amalan yang dilakukan selama sesingkat itu.

Mau tahu analisaku? Begini.

Dari ayat diatas, berarti kalau boleh aku artikan secara isi kepalaku (untuk anda silahkan setuju atau juga punya argument lain) berarti 1000 tahun menurut perhitungan di dunia ini yang kita kenal dengan satuan waktu-nya manusia, berarti hanya 1 hari disisi Allah.

Aku lantas teringat pula sebuah hadits, “Umur umatku berkisar antara 60-70 tahun. Sangat sedikit di antara mereka yang umurnya melampaui kisaran itu.” Kata Rasulullah sebagaimana diriwayatkan At-Tirmidzi). Ambil rata-rata, bahwa jatah umurku habis di usia 65 (ini sekedar simulasi. Insya Allah, semoga Allah memanjangkan umurku, memberikan keberkahan dengan cahaya iman dan taqwa. Amin) berarti, coba cermati hitungan berikut ini.

65 tahun x 365 hari (abaikan tahun kabisat) x 24 (jam/hari). Ketemu angka 569.400 jam.

Sementara, versi (disisi ) Allah, satu hari itu identik dengan 1000 tahun. Berarti, satu harinya menurut Allah (berdasar ayat diatas) adalah 1000 x 365 x 24 = 8.760.000 jam.

Bagaimana untuk mendapatkan konversi pembanding?

65 tahun jatah umur saya berarti dibagi dengan 1.000 tahun. (perbandingan dibalik) hasilnya, 569.400 jam / 8.760.000 jam. Ketemu angka 0,065.

Biar gak pusing, jadikan ke menit, menjadi 0,065 x 60 = 3,9 menit. Ketemu kan?

Hanya segitu singkat! Pantes aja, orang tua sering bilang “hidup di dunia Cuma numpang minum!. 3,9 menit menurut perhitungan Allah (ini hanya logika asal-asalan berdasar versi satuan waktu yang dikenal oleh manusia. Kalau bicara dengan manusia memang harus pakai bahasa manusia juga.) atau 3 menit 54 detik.

Astaghfirullahaladzim, naudzubilahi min dzalik! Sesingkat itu, dan aku masih (suka) beranggapan bahwa hidup di dunia ini begitu lama dan mengasyikkan. Ya Rabb, ampuni hambamu yang masih suka lalai ini ya Allah.

Bayangkan, apa yang anda dapat lakukan dalam kurun 3 menit sekian detik tersebut, kecuali hanya dan hanya untuk mempersiapkan perjalanan panjang di fase berikutnya. So, masih pantaskah petentang-petenteng dengan apa yang didapatkan sampai saat ini?

Atau, masih pantaskah mengeluh atas sekelumit (anggapan) kekurangan akan fasilitas semu dari apa yang disodorkan dunia?

Ya Allah, ya Ghoffar. Ampuni hamba kalau masih lalai mempersiapkan bekal (amal) sebanyak-banyaknya. Tunjuki hamba pada jalan-Mu yang lurus. Tetapkan hatiku senantiasa dalam jalan taat kepadamu ya Allah.

Lantas, aku berpikir kembali kebelakang. Sekedar mau ngitung aja, sebanyak apa amalanku.

Rata-rata usia dihisap (akhir baliq) adalah selepas 15 tahun. Karena aku cowok. Untuk cewek biasanya 12 tahun, tergantung juga kapan pertama haid. Berarti 65-15=50 tahun. Berarti, kalau saja, dalam sehari, sholatku bener (yang Cuma 10 menit itu!) x 5 berarti ketemu angka 50 menit. Atau biar gampang ngitungnya, buletin aja menjadi 1 jam sehari semalam.

Dalam kurun waktu 50 tahun itu, waktuku terpakai untuk ibadah (taruhlah, shalatku aku anggap bener dan diperhitungkan sebagai ibadah) berapa lama?

Nanti dech, bersambugn ke tulisan berikutnya……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar